Pagi ini, kelas kami 2A tercinta kedatangan sebuah surat undangan lagi. Sebenarnya berbagai dan berlembar surat sering mampir ke kelas. Cuma, yg ini mah surat undangannya beda. Ini mh undangan pernikahan dari tetangga sebelah. Woww. Teman satu angkatan ada yg mau melepas masa lajang di usia yg masih muda. Hoho. Musim mungkin ya? Ky arteiz-arteiz itu ya?
Well, jadi teringat sebuah artikel yg berjudul 'Menyempurnakan Agama'.
Artikel itu dimulai dg sebuah pesan "Menikahlah, karena menikah itu adalah setengah agama". Waw, sungguh menggelitik. Saat itu penasaran membuatku membaca artikel itu. Ooh panjang menjadi akhirnya. Selanjutnya, saya termenung. Gitu ya? Sungguh luar biasa arti sebuah pernikahan.
Menurut sang penulis, baginya pernikahan adalah madrasah. Tempat ia belajar banyak tentang peristiwa dalam keseharian hidupnya dan hikmah yg dapat dipetik dibaliknya. Sehingga pernikahan bisa membuat ia belajar dan terus belajar memperbaiki diri dan menyempurnakan agamanya demi keluarga yg dipimpinnya.
Terbersit dalam pikiran, bisakah saya menjadikan pernikahan sebagai sarana menyempurnakan agama? Hemmh.
Akhirnya, hanya sebuah d0a sem0ga kelak setelah bisa berbakti dan mengabdi pada ayah bunda, akn datang pangeran dg kuda putihnya yg mampu menunjukkan dn membawa ke jalan menuju indahnya jannatul firdaus. Amin.
Untuk teman kami, semoga pernikahannya berkah, dan menjadi keluarga yg sakinah, mawaddah, warohmah. Aamiin. Barakallahu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar