Kamis, 21 April 2011

Gara-gara 'Sri Mulyani'

'Sri Mulyani, Kartini Masa Kini'

Kurang lebih begitulah judul sebuah artikel yg dimuat di situs okezone.com. Sepintas, bagi siapapun yg membaca judul tersebut mungkin merasa 'biasa aja tuh'. Namun, bagi saya yg notabene adalah pemilik nama Sri Mulyani juga tentu menjadi hal yg 'luar biasa'. Secara ya disebut sebagai 'Kartini Masa Kini'. *Tau dong apa makna Kartini bagi perempuan Indonesia?*
Walaupun pada kenyataannya *setelah melihat foto dan membaca artikelnya* Sri Mulyani yg dimaksud bukanlah saya, tapi tetap saya merasa luar biasa.
Kenapa???
Well, ternyata Sri Mulyani yg dimaksud dalam artikel tersebut adalah Sri Mulyani Indrawati. Yupz. 100. Beliau adalah mantan menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu. Sosok yg juga 'dituduh' terkait dg polemik Bank Century. Dan menjadi lebih 'populer' saat ditengah memanasnya kasus Century tersebut beliau malah 'kabur'.
So, kenapa beliau malah disebut-sebut sebagai 'Kartini Masa Kini' di artikel tersebut?
Akhirnya, saya bertamu ke 'home'-nya Mbah Google dan bertanya tentang 'siapa sih Sri Mulyani ini?'
Dari apa yg saya baca dan terlepas dari 'tuduhan' keterkaitan beliau dalam masalah Century, beliau memang pantas disebut sebagai Kartini Masa Kini karena prestasi-prestasinya yg luar biasa. Diantaranya adalah menjadi 100 wanita paling berpengaruh di dunia *rangking 23* dan di Asia *rangking 2*. Juga beliau pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia di tahun 2006. Selain itu, kiprah beliau di dunia Internasional juga amat baik. Beliau pernah mewakili SEA Group sebagai konsultan USAid di tahun 2002. Dan sekarang beliau adalah Managing Director of World Bank.
Apakah itu saja prestasinya?
Ooo. Tentu tidak. Selain prestasi karier, di keluarga pun beliau berprestasi. 'Apalah arti sukses diluar jika didalamnya hancur!' itulah prinsip yg dipegang teguh oleh beliau. Beliau selalu menyempatkan diri memasak untuk keluarga beliau, membimbing 3 anak beliau, dan memperhatikan perkembangan mereka. Yaaa. Ini kan yg dimaksud ibu kita Kartini dg emansipasi? Kita *perempuan* bisa sejajar dg laki-laki dalam hal karir, pendidikan, hukum, dan prestasi. Namun, tidak melupakan kodrat kita sebagai perempuan. Mengurus keluarga, mendidik anak.
Dan ada kalimat dari beliau yg saya garis bawahi 'Selama saya tidak mengkhianati kebenaran, tidak mengingkari nurani saya, dan saya masih bisa menjaga martabat dan harga diri saya, disanalah saya menang!'
Well, MARI BANGKIT PEREMPUAN INDONESIA. :D

0 komentar:

Posting Komentar

 
;