By the way, selama kurang lebih .... errrr..... *satu dua tiga -ngitung jari-* ada mungkin yang 5 bulan lamanya menelantarkan blog ini *pukpuk blog* banyak hal yang dialami.. Baik yang sedih, senang, positif dan negatif.. Jadi bingung mau cerita apa dulu..
Selama 5 bulan ini, banyak kegiatan yang cukup "berat" untuk dilewati. Mulai dari PLP, proposal Skripsi, penelitian skripsi, bahkan sempat mengalami momen tersulit bersama sahabat.. hemmmhh.. mungkin di lain postingan saja bahas itu mah.. Sekarang sedang sangat mut bercerita tentang nikah.. hehehe..
Bukan karena akan segera menikah lho posting ini.. Cuma, karena beberapa minggu ke belakang ini sedikit banyak mengalami peristiwa yang ada kaitannya dengan pernikahan..
Dimulai dengan ide mamah buat sedikit make up-in rumah yang mulai sedikit kelihatan keriputnya alias ngecet dan sedikit perbaikan rumah. Apa hubungannya yah dengan pernikahan?
Awalnya saya juga sedikit aneh, ko bisa-bisanya ngecet rumah dikait-kaitkan dengan pernikahan? Tapi, itulah yang namanya adat kebiasaan. :)
Di lingkungan saya *yang kental dengan adat Sunda*, biasanya orang melakukan pengecetan rumah itu di momen-momen tertentu. Seperti saat menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri atau lebaran, Agustusan, dan hari pernikahan salah satu anggota keluarga di rumah tersebut. Hehehe.. Cukup unik bukan?
Maka, pada saat mamah dan baapa mulai memanggil tukang untuk merenovasi rumah, beberapa tetangga sempat nyeletuk "Bade hajatan nya pa?" atau "Wahh.. Bade hajatan si bungsu nya?" dan kalimat-kalimat lain yang kurang lebih isinya sama yaitu ngejampein mamah dan bapa buat ngadain hajatan pernikahan anak bungsunya *tunjuk diri sendiri*.. Hahaha..
Sebenarnya, saya cukup 'aneh' dengan asumsi-asumsi yang berlaku disini. Tapi, lama kelamaan setelah merenung dan berdiskusi dengan laki-laki paling tampan dan paling pintar di rumah *tunjuk bapa*, akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan, mungkin bapa emanng mau menikahkan saya dalam waktu dekat ini.... Hahaha.. Bukaaannn.. Tapi, kesimpulan saya mungkin mengecat rumah dan merenovasi rumah itu memiliki makna filosofis yang dekat dengan Idul Fitri, Agustusan, dan Pernikahan..
Kalau kita pikirkan, mengecat rumah dan merenovasi rumah itu kan berarti memberikan penampilan baru terhadap rumah kita.. Mulai dari warnanya, kebersihannya, bahkan untuk yang lebih besarnya dengan pembaruan furniture juga..
Dan coba dibandingkan dengan momen Idul Fitri. Jelas kan Idul Fitri itu sering diartikan dengan Kembali Fitri, kembali menjadi pribadi yang suci setelah melewati proses shaum dan maaf-maafan saat Hari Raya. Sehingga kita menjadi pribadi yang baru.. Adakah kesamaan??
Kemudian dengan momen Agustusan.. Kalo momen ini hanya orang Indonesia yang punya.. Yapp.. Agustusan itu adalah peringatan hari kemerddekan Indonesia yang jatuh pada bulan Agustus, jadi saya seirng menyebutnya agustusan.. Sebagai orang Indonesia pasti tahu dong kalo untuk mencapai kemerdekaannya, Indonesia harus melewati berbagai proses yang cukup berat? Perjuangan yang begitu luaaaarrr biasaaaa cetarrrr membahanaaa.. *hiperbol* Sehingga, momen Agustusan itu menjadi sesuatu hal yang layak kita lakukan untuk mengenang dan mensyukuri apa yang kita rasakan sekarang sebagai hasil dari pengeorbanan dan perjuangan para pahlawan.. Tanggal 17 Agustus 1945, yang hingga kini kita kenang sebagai hari kemerdekaan itu merupakan sebuah awal yang baru bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari penjajahan, dan bangsa yang berhak mendapatkan penghidupan yang lebih baik.. So, adakah kesamaan???
Dan yang terakhir adalah pernikahan.. Well, yang sering mendapatkan undangan dari rekan atau sodaranya kemudian memeberikan kado pasti sering menuliskan kalimat "Selamat Menempuh Hidup Baru".. Jelas berarti yang kesamaannya dengan momen-momen sebelumya?
Jadi, kesimpulannya adalah *tereteeteteeeeetttt* kenapa momen mengecat rumah selalu identik dengan hari raya Idul Fitri, Agustusan, dan Pernikahan adalah karena mengecat rumah itu dapat melambangkan juga akan menghadapi suatu hal yang baru dan memberikan perubahan untuk yang melakukannya, perubahan yang baik tentunya sama halnya dengan Idul Fitri, Agustusan, dan Pernikahan...
Well, ini hanya merupakan sebuah gagasan yang muncul di sela-sela kerasnya himpitan pemikiran tentang pacar 6 bulan saya *read Skripsi*.... Akhirnya, semoga saja tidak hanya dengan mengecat rumah atau melalui momen2 tertentu kita bisa dan mau untuk berubah menjadi lebih baik.. Setiap hari, saat matahari terbit dari timur kita sebaiknya selalu mengusahakan perubahan menjadi lebih baik tersebut..
"Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dia adalah orang yang beruntung".. :)
0 komentar:
Posting Komentar