Minggu, 01 Mei 2011

Tentang Mei

Yupz. Ada dua peristiwa penting di awal Mei ini. Yg pertama Hari Buruh Sedunia pada hari ini, 1 Mei. Dan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei.

Yg pertama adalah hari buruh atau lebih terkenal dengan Mayday. Hari Buruh ini diperingati sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia. Mayday ini ditetapkan pada Kongres oleh Federation of Organized Trades and Labour Union. Tujuannya, selain memberikan momen tuntutan kerja 8 jam sehari juga memberikan semangat baru bagi perjuangan kelas pekerja yg mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena Federation of Organized Trades and Labour Unions terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada, pada tanggal 1 Mei 1872.
Di Indonesia sendiri, Mayday mulai diperingati pada tahun 1920. Namun, pada masa Orde Baru tidak lagi diperingati karena dihubung-hubungkan dengan kegiatan komunis. Sehingga semasa pemerintahan Soeharto Mayday ini dimasukkan ke dalam kategori Subversif.
Namun, seiring lepasnya dari orde baru kegiatan-kegiatan memperingati Mayday pun hingga kini masih sering dilakukan.

Yg kedua, adalah Hari Pendidikan Nasional atau disingkat menjadi Hardiknas.

Hardiknas merupakan hari memperingati kemerdekaan pendidikan di Indonesia (menurut pandangan saya). Karena, tanggal 2 Mei merupakan tanggal lahir Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau yg dikenal dg Ki Hajar Dewantara yg merupakan pelopor pendidikan untuk kalangan pribumi. Yg mana pada masa penjajahan, kalangan pribumi tidak memperoleh hak untuk menerima pendidikan. Ki Hajar Dewantara kemudian mempelopori berdirinya Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Taman Siswa itu sendiri adalah lembaga pendidikan yg memberikan kesempatan bagi pribumi untuk belajar dan berpendidikan.
2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional sebagai penghargaan terhadap perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk pendidikan Indonesia. Ini tercantum dalam SK Presiden RI No. 305 tahun 1959 tanggal 28 November 1959. Selain itu, semboyan pendidikan Indonesia yg berbunyi 'TUT WURI HANDAYANI' juga merupakan semboyan ciptaan Ki Hajar Dewantara yg lengkapnya berbunyg 'ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI'.

Well, kedua peristiwa ini ternyata memiliki kesamaan. Yaitu keduanya sama-sama memperjuangkan hak-hak manusiawinya manusia.

Semoga peringatan kedua hari tersebut tidak dipenuhi demo dan kerusuhan yg justru malah menyebabkan hilangnya hak-hak manusiawi tersebut seperti sebelum-sebelumnya. ;))

0 komentar:

Posting Komentar

 
;